Senin, 02 Maret 2015

GANGGUAN/KESULITAN BELAJAR (LEARNING DISORDER)

Oleh; Wahid Suharmawan

Gangguan/Kesulitan Belajar (Learning Disorder) adalah suatu gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan untuk menerima, memproses, menganalisis atau menyimpan informasi. Anak dengan Learning Disorder mungkin mempunyai tingkat intelegensia yang sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan teman sebayanya, tetapi sering berjuang untuk belajar secepat orang di sekitar mereka.

Masalah yang terkait dengan kesehatan mental dan gangguan belajar yaitu kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, mengingat, penalaran, serta keterampilan motorik dan masalah dalam matematika. 
Anak-anak dengan Learning Disorder yang tidak di terapi, akan mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Mereka berusaha lebih daripada teman-teman mereka, tetapi tidak mendapatkan pujian atau reward dari guru atau orang tua. Demikian pula, Learning Disorder yang tidak di terapi dapat menyebabkan penderitaan psikologis yang besar untuk orang dewasa.

Jenis-jenis Learning Disorder :
Disleksia (Dyslexia) : adalah gangguan belajar yang mempengaruhi membaca dan / atau kemampuan menulis. Ini adalah cacat bahasa berbasis di mana seseorang memiliki kesulitan untuk memahami kata-kata tertulis.

Diskalkulia (Dyscalculia) : adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan matematika. Seseorang dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan memecahkan masalah matematika dan menangkap konsep-konsep dasar aritmatika.
Disgrafia (Dysgraphia) : adalah ketidakmampuan dalam menulis, terlepas dari kemampuan untuk membaca. Orang dengan disgrafia sering berjuang dengan menulis bentuk surat atau tertulis dalam ruang yang didefinisikan. Hal ini juga bisa disertai dengan gangguan motorik halus.
Gangguan pendengaran dan proses visual (Auditory and visual processing disorders) : adalah gangguan belajar yang melibatkan gangguan sensorik. Meskipun  anak tersebut mungkin dapat melihat dan / atau mendengar secara normal, gangguan ini menyulitkan mereka dari apa yang mereka lihat dan dengar. Mereka akan sering memiliki kesulitan dalam pemahaman bahasa, baik tertulis atau auditori (atau keduanya). 

Ketidakmampuan belajar nonverbal (Nonverbal Learning Disabilities) : adalah gangguan belajar dalam masalah dengan visual-spasial, motorik, dan keterampilan organisasi. Umumnya mereka mengalami kesulitan dalam memahami komunikasi nonverbal dan interaksi, yang dapat mengakibatkan masalah sosial.

Gangguan bahasa spesifik (Specific Language Impairment (SLI)) : adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi penguasaan bahasa dan penggunaan.  

Mendiagnosis Gangguan Belajar (Learning Disorder)
Karena otak anak-anak lebih fleksibel daripada orang dewasa, mereka sering dapat mempelajari strategi baru dan mampu untuk kembali melatih pikiran mereka untuk berpikir dengan cara yang lebih konstruktif. Karena elastisitas otak menurun dengan usia, merupakan hal yang penting untuk mencari bantuan sedini mungkin.

Sebagai aturan umum, semakin muda usia diagnosis gangguan mental dan belajar, akan semakin sukses pengobatan. Anak-anak yang didiagnosis di TK sering dapat sepenuhnya mengatasi masalah mereka dengan bantuan perbaikan/terapi.

Mereka yang didiagnosis lebih lama/terlambat, kemungkinan dapat diajarkan cara-cara kompensasi atau cara untuk menolong mereka, tetapi semakin berkembangnya usia maka cara kompensasi itu juga semakin menurun. Jadi jika terlihat tanda dan gejala pada anak anda seperti berikut ini, segeralah minta bantuan Okupasi Terapis untuk menerapinya.

Mengetahui gejala Gangguan Belajar (Learning Disorder) :

Gejala pada balita:
Lambat bicara dan perkembangan kosakata yang sedikit dibandingkan dengan anak seumurannya.
  1. Masalah dengan pengucapan
  2. Kesulitan belajar alfabet, angka, bentuk, dan warna
  3. Kesulitan mengikuti petunjuk
  4. Kesulitan kemampuan motorik
  5. Mudah terganggu
  6. Masalah dengan interaksi sosial
  7. Gejala pada anak yang lebih dewasa :
  8. Lambat untuk mempelajari suara-suara asosiasi
  9. Konstan membaca, menulis, atau kesalahan ejaan
  10. Kesulitan dalam tanda aritmatika matematika dan bingung (Seperti tanda X dan +)
  11. Lambat untuk belajar keterampilan baru
  12. Tidak menyadari akan bahaya (resiko)
  13. Miskin konsentrasi
  14. Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan teman sebaya nya untuk pelajaran sekolah atau pekerjaan rumah
  15. Terbalik atau susah untuk memahami huruf seperti p dengan q dan b dengan d
  16. Menghindari membaca dengan suara keras
  17. Tulisan tangan yang jelek
  18. Kesulitan untuk berteman
  19. Nilai akademik jelek
  20. Gejala yang ditampilkan pada remaja dan dewasa :
  21. Menghindari membaca dan menulis tugas
  22. Salah membaca sesuatu
  23. Salah mengeja
  24. Bekerja secara perlahan
  25. Bermasalah dengan konsep-konsep abstrak
  26. Masalah pada ingatan
Hal ini biasanya seorang guru atau orang tua  yang pertama kali tahu bahwa anak mempunyai gangguan belajar. Kinerja pekerjaan sekolah (akademik) biasanya menurun ketika pekerjaan menjadi sulit dan anak mungkin berusaha dengan cara yang mudah.

Seseorang dengan gangguan belajar mempunyai karakteristik :
Keterlambatan akademik, meskipun IQ rata-rata atau diatas rata-rata
Kekurangan dalam pemrosesan informasi
Prestasi akademik dan kemampuan aktual secara substansial lebih rendah daripada usianya, pendidikan dan IQ nya.
Jika anda menduga bahwa anak anda mengalami gangguan/kesulitan belajar, disarankan untuk menghubungi Okupasi Terapis untuk tindakan yang lebih lanjut.

Penyebab Gangguan Belajar (Learning Disorder)
Penelitian telah menunjukan bahwa ada sejumlah faktor yang mungkin berperan penyebab gangguan belajar :
Genetik : Gangguan belajar cenderung ada pada keluarga
Perkembangan otak dan gangguannya : beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan belajar mungkin disebabkan oleh gangguan pada otak baik sebelum kelahiran atau setelah kelahiran. Lahir berat badan rendah, kekurangan oksigen, ibu mengkonsumsi obat atau alkohol, ibu merokok selama kehamilan, kelahiran prematur, kekurangan gizi, serta minimnya perawatan pra kelahiran. Anak-anak yang mengalami cedera kepala cenderung untuk mempunyai gangguan belajar.
Faktor lingkungan : racun yang ada dilingkungan juga merupakan penyebab gangguan belajar. Janin yang berkembang, bayi, dan anak-anak sangat rentan terhadap racun lingkungan. Beberapa racun yang sering kita dapati dilingkungan yaitu zat aditif makanan tertentu, pengawet, asap rokok, merkuri, dan timah. Gizi buruk pada awal kehidupan juga berpengaruh untuk penyebab gangguan belajar di kemudian hari.

Penanganan untuk gangguan belajar
Setiap anak adalah unik, jadi penanganan sering bervariasi tergantung pada jenis gangguan dan keparahan gejala. Diskusikan dengan Okupasi Terapis  dan guru untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Kebanyakan penanganan gangguan belajar melibatkan intervensi pendidikan dan pelatihan keterampilan perilaku. Sebuah program pengajaran dapat dirancang untuk membantu anak mempelajari strategi baru dalam mata pelajaran. 

Seperti yang telah disebutkan diatas, jika anda menduga anak anda mengalami gangguan belajar, semakin cepat tertangani, maka semakin cepat baik pula kondisi anak anda untuk menjalani aktivitas akademik yang normal dan sukses. 

Tidak ada komentar: