c. Download Kelas AA6, AB6, AD6, B6, C6
d. Materi 1 PPT Pengantar
a. Kontrak Kuliah
b. RPS Konseling Post Modern
a. Kontrak Kuliah
b. RPS Evaluasi dan Supervisi BK
c. Download Kelas AA4, B4, C4, D4
d. Download Bahan Ajar Evaluasi Dan Supervisi Bimbingan & Konseling
Pertemuan 2
e. Download PPT 1 Matakuliah EVALUASI DAN SUPERVISI BK
f PPT EVALUASI BK
Pertemuan 3
Pertemuan 2
e. Download Materi 2 Psikologi Kognitif
f. Download Bahan Ajar Konseling Kognitif
Ditulis
oleh: Wahid Suharmawan
sumber: https://hellosehat.com/
Anda mungkin sering mendengar kata ‘psikopat‘, atau bahkan menjuluki seseorang dengan sebutan psikopat. Istilah psikopat sebenarnya tidak bisa digunakan sembarangan. Psikopat (dan juga sosiopat) adalah kondisi psikologis serius yang tercakup ke dalam gangguan kepribadian antisosial. Apa saja ciri-ciri psikopat yang bisa diamati?
Apa itu psikopat?
Psikopat adalah seseorang yang manipulatif dan mudah untuk
mendapatkan kepercayaan orang lain. Mereka belajar untuk meniru emosi, yang
sebenarnya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal.
Psikopat sering kali berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang stabil, beberapa
ada yang sangat baik dalam manipulasi dan mimikri sehingga mereka memiliki
keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorangpun tahu sifat sejati
mereka. Inilah kenapa banyak orang yang tidak menyadari ciri-ciri psikopat
karena penderita bisa menyembunyikannya dengan baik.
Seseorang yang psikopat biasanya tidak bisa membedakan mana yang
benar dan mana yang salah, sehingga banyak di antara mereka yang melakukan hal
tak bermoral, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah. Namun, tak
semua psikopat adalah pembunuh berdarah dingin. Mungkin diam-diam di sekitar
Anda pun Anda berinteraksi dengan seorang psikopat tanpa Anda sadari.
Ditulis Oleh: Wahid Suharmawan
Tipe kepemimpinan dapat diartikan sebagai bentuk atau pola atau jenis kepemimpinan, yang di dalamnya diimplementasikan satu atau lebih perilaku atau gaya kepemimpinan sebagai pendukungnya. Sedangkan Gaya Kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Sehubungan dengan itu Eungene Emerson Jennings dan Robert T Golembiewski mengemukakan 6 tipe kepemimpinan yang terdiri dari :
Tipe
kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku
atau gaya kepemimpinan yang
bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya
dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin ini tidak mengikutsertakan dan tidak memperbolehkan bawahan berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan dan tidak mentoleransi adanya penyimpangan. Pemimpin otoriter merasa memperoleh
dan
memiliki hak-hak istimewa dan
harus diistimewakan
oleh bawahannya.
Dengan kata lain anggota organisasi/bawahan tidak memiliki hak sesuatu apapun, dan hanya memiliki kewajiban dan tanggung jawab melaksanakan keputusan dan perintah. Tugas dan tanggung jawab
itu harus
dilaksanakan
tanpa
boleh
membantah. Apabila pelaksanaannya berbeda dari yang
diputuskan atau diperintahkan, meskipun hasilnya lebih baik akan diartikan
oleh pemimpin sebagai
penyimpangan atau
kesalahan yang harus dijatuhkan
hukuman atau sanksi.
ditulis Oleh: Wahid Suharmawan
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Dalam mempelajari perkembangan remaja,remaja dapat didefinisikan secara biologis sebagai perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian pertumbuhan fisik; secara kognitif, sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir secara abstrak atau secara sosial, sebagai periode persiapan untuk menjadi orang dewasa. Perubahan pubertas dan biologis utama termasuk perubahan pada organ seks , tinggi, berat, dan massa otot, serta perubahan besar dalam struktur otak. Kemajuan kognitif mencakup peningkatan pengetahuan dan kemampuan berpikir secara abstrak dan bernalar secara lebih efektif.
Ditulis : Wahid Suharmawan
Salah satu instrument yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan peserta didik adalah ITP (Inventori Tugas Perkembangan). Dengan alat ITP, pembimbing dapat memahami tingkat perkembangan individu maupun kelompok, mengidentifikasi masalah yang menghambat perkembangan dan membantu peserta didik yang bermasalah dalam menyelesaikan tugas perkembangannya.
Pemerintah masih menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada semester pertama tahun ajaran 2020/2021. Hal ini disebabkan masih tingginya grafik kenaikan jumlah korban Covid-19.
Ditulis Oleh: Wahid Suharmawan
Menurut American School Conselor Assosiation (ASCA), konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya dalam mengatasi maslahmasalahnya (Juntika, 2003).